Rabu, 29 April 2009

Masa Kecilku Part 3

Yap..kita lanjut di masa kecilku part 3. Di part ini tentang kehidupanku di Tegal.

Masa Sekolah
Aku datang di kota ini tahun 1992, saat masuk SD kelas 1. Aku masuk sekolah agak terlambat beberapa hari karena baru pindah dari Bandung. Masuk SD merupakan hal baru bagiku dan butuh penyesuaian dengan teman-teman baru. Aku masuk di SD Pius 3 Tegal di kelas 1C. Aku masih ingat nama guruku kelas 1 dan 2 adalah Bu Maryati. aku termasuk pendiam di dalam kelas tetapi untungnya teman-temanku ga nakal jadi aku merasa betah berada di kelas. tetapi setelah beberapa lama aku memiliki teman satu kelas dan mendapat teman sebangku cewek, aku mulai sering cerita di dalam kelas. Sampai pada akhirnya saat terima raport guruku bilang ke mama kalo aku sering cerita sama teman sebangku, ditegur deh hehehe...

Kelas 1-3 aku lalui tanpa banyak kendala dan tidak terlalu banyak kesan karena masih fokus ke pelajaran yang mulai bertambah banyak. Di kelas 3 ini aku mulai dijodoh-jodohkan oleh teman sekelas dengan Altes, teman sekelasku juga. Yang aku ingat dia selalu menggunakan tas koper kecil untuk tempat buku-buku yang saat itu memang masih biasa dipakai di tahun2 itu. Di kelas 4 aku sudah mulai aktif terlibat sebagai pengurus kelas. Saat itu aku diberi tugas jadi wakil ketua, wah senang juga saat itu bisa jadi pengurus kelas. Tugas mengawasi piket saat datang dan pulang sekolah jadi bagian tugasku. Terkadang juga kebagian tugas menulis catatan di papan tulis. Aku sangat dekat dengan wali kelasku saat itu Pak Puji. Entah kenapa aku bisa dekat dengan pak puji padahal bapak ini terkenal galaknya, beliau memiliki kumis tebal. Pak Puji ini merupakan saudara dari ketua lingkunganku saat itu, dan aku dekat dengan keluarga ketua lingkunganku sampai aku memanggil budhe-pakdhe. Dan anaknya yang setahun lebih tua dariku memang satu sekolah denganku yang biasa aku panggil Mbak Uli. Saat ada kegiatan di rumah ketua lingkungan aku selalu ikut dengan mama walaupun disana aku ikut nonton televisi sama mbak uli.

Aku juga rajin datang pramuka di sekolah. Di kelas 4 ini aku berkawan akrab dengan Monica Anggraini yang biasa aku panggil dengan sebutan montok hehehe... Karena badanya memang bongsor dan kependekan dari monika tok. Saat itu istri pak puji melahirkan di rumah sakit yang tak jauh dari sekolahku hanya aku dan monika yang diajak ikut lihat bayi pak puji. Jarang-jarang khan diajak guru besuk di rumah sakit.
Di kelas 4 ini sering lho terjadi perang antar kelas 4 saat pelajaran olahraga. Biasanya kami bertanding kasti antar kelas, nah yang kalah pasti bermusuhan dan bilang kalo yang menang itu curang. hehehe... biasa ga terima kalo kalah.

Di kelas 4 ini aku mulai mempersiapkan diri untuk menerima sakramen komuni pertama. Waktu itu aku diajar oleh suster Winanda, suster yang sangat baik dan sayang pada kami murid-muridnya. Saat itu pelajaran komuni diadakan sore hari dan ada juga anak sekolah negeri yang ikut pelajaran. menjelang penerimaan komuni di gereja aku diberi tugas oleh suster kepala untuk membaca kitab suci bacaan pertama. Wah rasanya bangga sekali saat itu bisa bertugas di gereja. Selain aku ada seorang anak laki-laki yang bertugas membaca bacaan kedua, jadi kami berdua selalu dipanggil berlatih bersama-sama. Dia anak kelas 4A namanya Feri. Untuk anak ukuran kelas 4 SD dia termasuk cakep dengan memakai kaca mata. Saat itu rasanya senang juga bisa bersama-sama dia.hehehe...
Kami murid kelas 4 yang katolik juga sudah mulai bisa ikut dalam kelompok koor sekolah, yang merupakan gabungan dari kelas 4-6. Kadang kami latihan di saat jam pelajaran jadi bisa meninggalkan kelas. Dan saat itu memang yang aku dan teman-teman yang ikut koor tunggu-tunggu bisa keluar kelas.hehehe... Kami selesai latihan setelah bel pulang sekolah. Oya yang mengajari kami adalah Suster Claudia, badannya mungil tapi suaranya sangat bagus dan keras.

Kelas 5 adalah kelas neraka bagiku dan bagi teman-temanku saat itu. Bayangkan kami sekelas sering sekali dihukum sekojam bisa sampai 20 kali bahkan lebih. Bisa dibayangkan saat itu kami sekelas disuruh berdiri di samping kursi masing-masing dan guru mulai menghukum sekojam. Dihukum dijemur diluar kelas sampai dilihat oleh kelas lain pun pernah kami alami. Ada juga temanku bernama Agus dihukum lari keliling lapangan di siang hari. Kami dihukum karena kelas kami ramai saat tidak ada guru. Aku masih ingat nama wali kelasku dulu Pak Didi, guru muda sih tapi kejamnya minta ampun. Pernah lho sampai ada orang tua murid protes ke wali kelasku karena anak-anak dihukum seperti itu terus. Kami yang tak terbiasa dihukum sekojam bisa merasakan pegelnya paha dan kaki setelah selesai hukuman, bahkan pernah ada temanku sampai tidak bisa berdiri setelah dihukum karena banyaknya sekojam yang harus dilakukan.
Di kelas 5 ini aku masih dipercaya jadi wakil ketua kelas. Tugasku memeriksa buku agenda teman-teman sekelas setiap pagi bergantian dengan wakil ketua kelas yang satunya lagi. Kalo ada yang tidak ditandatangani orang tua atau tidak diisi maka buku agenda di serahkan ke wali kelas dan pasti dihukum. Saat itu aku juga mulai dipercaya untuk bertugas saat kegiatan pramuka seperti jadi petugas pembaca janji pramuka, tugas mengibarkan bendera dengan monika partnerku. Jadi ketua regu pramuka juga pernah aku lakukan. Saat menjelang kenaikan ke kelas 6 diadakan tes untuk masuk kelas unggulan. Aku diberi kesempatan ikut tes karena yang diperbolehkan ikut tes rangking 1-10 di kelas. Sayang, saat itu aku tidak berhasil masuk di kelas unggulan dan tetap akan naik ke kelas 6C.

Di kelas 6 kami ketambahan teman-teman pindahan dari kelas lain karena ada program kelas unggulan. Di kelas 6 aku punya 3 teman dekat yaitu Aina, Yunita dan Dian. Entah bagaimana kami jadi dekat dan kemana-mana selalu bersama. Ketiga temanku ini unik2 misalnya Aina yang sangat tinggi badannya untuk ukuran anak SD tetapi dia orangnya lucu dan pipinya yang chuby sering aku cubitin. Kalo udara panas pipinya pasti jadi merah seperti tomat. Lalu Yunita si krempeng dengan bentuk hidung yang lucu. Badannya amat kurus tapi dia tinggi. Si Dian badannya sedang2 saja untuk ukuran anak kelas 6 SD dan yang aku ingat tentangnya adalah ketika dia dijodoh2in sama Alfa temen sekelasku juga. Wali kelasku saat itu adalah Pak Muryanto dan guru agamaku Suster Tarsisia. Suster ini adalah suster kepala tapi aku sudah kenal dekat dengannya sebelum aku kelas 6. Suster ini memiliki suara yang menggelegar sehingga tak mungkin kami murid2ya akan ketiduran di kelas.

Di kelas 6 ini aku banyak mengikuti kegiatan sekolah. Aku sempat dikirim mengikuti lomba antar SD se kecamatan berempat dengan teman kelas lain untuk mata pelajaran bahasa indonesia. Aku bisa masuk sampai babak kedua tapi setelah itu gugur. Aku juga ikut dalam kelompok gerak jalan kelas dalam rangka ulang tahun tegal. Kami berlatih secara serius saat pelajaran olah raga. Saat perlombaan dilaksanakan tak terbayangkan jauhnya jarak yang harus kami tempuh dan harus tetap menjaga kekompakan kelompok. Kami berhasil sampai finish tapi tidak masuk dalam urutan yang tercepat. Aku juga pernah ikut lomba porseni SD. Saat itu aku bersama temanku Sisil ikut lomba lari. Dia memang jago lari. Aku ga terlalu menyukai olah raga lari tapi karena ditunjuk guru jadinya ikut deh. Saat ada kemah di sekolah aku kebagian tugas menjadi pengibar bendera selalu dengan Monika karena kami sudah terbiasa bertugas.
Banyaknya kegiatan yang kuikuti aku tidak melupakan pelajaran sekolah. Aku bisa meraih juara 1 di kelas untuk cawu 1. Tetapi di cawu berikutnya aku hanya mendapat rangking 3. Hal ini yang mendorongku untuk belajar dengan lebih keras lagi dalam Ujian. Aku bertekad untuk mengalahkan temanku yang juara 1 saat ujian (dulu EBTANAS). Dan ternyata dengan tekadku itu aku bisa mengalahkan temanku dan meraih nilai yang tinggi.


Sekitar Tempat Tinggalku
Aku tinggal di perumahan yang terdiri dari 1 gang saja namanya gang Abdi Negara. Letaknya di pinggir jalan Kol. Sugiono yang merupakan jalan utama dari Brebes -Semarang. Jalan itu memang dilalui oleh truk2 gandeng. perumahanku masih dikelilingi oleh sawah, saat tidak musim tanam padi, petani menanam bawang merah. Saat panen tiba, kami biasa diberi bawang merah oleh pak tani, terkadang aku juga minta ikan dari sawah ke pak tani. Rumahku terletak di pojok gang dan hanya dipisahkan tembok dan kawat berduri dengan sawah. jadi kalo minta ikan tinggal bilang ke pak tani saat pak tani menyiram tanaman. Aku senang menikmati sore hari di atap genteng sambil melihat matahari melihat sawah yang hijau sangat menyenangkan. Dari rumahku juga dapat melihat perumahan lain yang agak berjauhan karena terpisahkan oleh sawah. Namanya jalan Nanas perumahan itu. Di dekat perumahan itu juga ada sebuah SMP Negeri, biasanya murid2 sekolah lewat jalan tengah sawah yang bisa aku lihat dari ata rumah. Di seberang jalan itu ada tempat pemakaman, dan kami anak2 perumahan sering membayangkan kalo disitu ada setannya.

Aku biasa bermain dengan tetangga2. Sebelah rumahku menjadi teman terdekatku yaitu Nida. kami terpaut 1 tahun,aku lebih tua. Dia sering bermain di rumahku. Kadang aku juga main sama mas feri dan mas Dona, Tiwi dll. Semua anak2 di kompleks aku kenal dan umur kami tidak terlampau jauh. Kami anak2 kompleks setiap hari minggu naik sepeda keliling melewati jalan dekat sawah sampai di jalan nanas, terkadang kami bermain di badan meteorologi yang merupakan tetangga dekat kami. Kami biasa bermain di pohon kersen atau mengitari halaman meteorologi yang luas dengan sepeda. Aku tetap menjalani hobi bulu tangkisku dengan teman2 kompleks. Biasanya kami bermain di jalan dan netnya adalah tali rafia. yang aku masih ingat setelah kami tes atau ujian kami selalu bermain sepuas2nya di malam hari. Permainan gobak sodor, petak umpet bahkan bulu tangkis pun kami mainkan di malam hari. Petak umpet masuk di rumah tetangga sudah biasa bagi kami. Hal inilah yang kami tunggu2 saat musim libur tiba.
Oya dulu ada tetanggaku yang memiliki usaha catering namanya budhe Topo, nah saat budhe dapat pesanan biasanya aku membantu di rumahnya walaupun hanya mengecap stampel nama di tisu. Atau melihat budhe saat memasak sering aku lakukan.

Di Tegal aku bisa merasakan suasana kekeluargaan yang sangat erat diantara tetangga. Sungguh menyenangkan, saat yang muslim merayakan idul fitri kami sekeluarga datang ke rumah tetangga dan aku suka mencicipi kue2 hehehe... Sebaliknya saat aku merayakan Natal tetangga yang lain ganti berkunjung ke rumahku. Suatu hal yang menggambarkan adanya toleransi dan kerukunan antar umat bergama.

Beberapa bulan sebelum EBTANAS papaku dipindah tugas ke Semarang. Berarti setelah ujian aku harus pindah ke Semarang dan bersekolah disana. Banyak sekali kenangan di kota tegal selama 6 tahun. Dan kehidupanku berlanjut di Semarang ..........

Minggu, 26 April 2009

Masa Kecilku Part 2

Setelah dari Manado aku pindah ke Bandung mengikuti papa yang sekolah lagi. Aku tinggal di Bandung selama 2 tahun, gak lamalah jadi hanya sedikit pengalaman disana. Di Bandung aku tinggal di Jalan Kopo dan sekolah di TK. Santa Lucia (masih ada ngga ya sekolah itu).

Memori mengenai teman-teman saat di Bandung aku tidak terlalu mengingatnya. Yang paling aku ingat ya cuma kegiatan di sekolah. Saat itu diajari cara memainkan alat musik angklung, wah payah banget aku. Aku agak kesusahan memainkannya, sampai angklungnya aku miringkan supaya berbunyi padahal dengan tangan tegak dan sedikit digerakkan saja angklung sudah berbunyi. Kami diajari mengikuti sesuai dengan tanda yang ditunjukkan oleh guru. Masing-masing angklung memiliki tanda sendiri, jadi tidak sembarangan dibunyikan. Aku masih ingat saat ada pentas seni di sekolah kami memainkan angklung dan hasilnya bagus. Saat itu aku ikut menari bersama teman2. Ohya ternyata saat itu perayaan Natal di sekolah, aku masih ingat saat itu ada sinterklas dan aku berfoto bersama sinterklas.

Disana pula aku pertama kali mengunjungi Taman Safari Bogor bersama dengan teman2 satu sekolah. Wahh.. menyenangkan sekali deh, bisa melihat binatang2 yang dulu hanya bisa aku lihat di televisi. Oya aku juga pernah piknik di kebun binatang di Bandung saat itu aku sempat berfoto dengan seorang Bule wanita.Wah saat itu rasanya seneng banget bisa salaman sama orang bule.

Di Bandung adalah saat aku belajar berbagai hal. Awal mula aku menyukai bulu tangkis ya disini. Saat itu aku dibelikan raket badminton ukuran kecil, setiap hari aku selalu memainkannya hingga pada akhirnya aku bisa bermain dengan baik untuk ukuran anak kecil. Bulu tangkis menjadi hobiku dari kecil sampai saat ini. Selain bulu tangkis, disini pula aku mulai belajar naik sepeda. Pasti sudah terbayang bagaimana jatuh bangunnya saat mulai belajar naik sepeda. Dari menggunakan roda empat,roda tiga sampai akhirnya bisa roda dua. Memang butuh perjuangan supaya bisa naik sepeda, lecet-lecet, jatuh berulang kali dan akhirnya di saat sudah bisa naik sepeda ada rasa senang yang teramat sangat. Ya sama seperti hidup ketika kita ingin mencapai suatu hal, kita akan melakukan segala upaya sampai kita susahpun kita akan tetap berusaha dan ketika sesuatu itu kita capai tentu akan ada kebanggaan tersendiri atas pencapaian itu.

Oya ada kejadian lucu waktu aku tinggal di Bandung. Saat itu aku mulai bercita-cita jadi polwan dan memang aku lebih menyukai mainan anak laki-laki seperti pistol2an, pesawat terbang ketimbang mainan cewek seperti boneka. Nah suatu waktu aku pergi dengan mama naik angkot, saat aku naik angkot belum terlalu penuh. Dalam perjalanan, angkot terus mencari penumpang dan memang ada penumpang yang saat itu akan naik. Dengan enaknya si kernet angkot bilang "Bu, anaknya dipangku saja". Wah.. mendengar itu langsung jengkel aku, dasar anak kecil langsung aja aku bilang ke mama "Awas ya, nanti kalo aku jadi polwan aku tembak kamu". Hahaha... spontan aja mama langsung ketawa karena ucapanku tadi. Tomboy bangetlah aq dulu dan ga terima anak kecil diperlakukan seenaknya.

Rumahku sering banget jadi tempat kumpul teman2 papa jadi otomatis aku kenal dengan teman2 papa, jadi di rumah banyak om yang dateng. Ada juga yang nginep di rumahku selama beberapa hari. Oya saat itu salah satu om yang memang masih bujang sempat naksir dengan tetangga depan rumahku, aq suka tuh nggodain om itu bilang dapat salam dari mbak depan rumah. hehehe....

Setelah papa selesai kuliah, dapat penempatan di Tegal. Yap berarti saatnya pindah ke kota lain di Jawa Tengah. Kota yang belum pernah aku dengar dan datangi.


Next... Masa Kecilku Part 3

Masa Kecilku Part 1

Wah...tentu sangat menyenangkan sekali mengingat masa kecil kita dulu. Mulai dari hal2 lucu sampai yang bikin kita sedih.

Ngobrolin tentang masa kecil terbayang akan masa yang tanpa beban, tidak memikirkan hal-hal berat, pokoknya dunia diisi dengan bermain dan hal-hal yang menyenangkan. Sekarang ketika kita sudah dewasa seringkali ingin kembali mengulang masa kecil kita.


Cerita dikit ahh tentang masa kecilku.. Aku lahir di Manado sebuah kota di ujung utara pulau Sulawesi. Tempat yang sangat indah dengan pantainya yang terbentang luas. Aku hidup di Manado hanya sekitar 3 tahun, yahh bisa dikatakan numpang lahir aja disana. Tapi dengan waktu yang sangat singkat itu memori yang tertanam di otakku sangat dalam dan sampai sekarang pun aku masih ingat. Dulu waktu masih bayi (kata ortu nih) aku dirawat oleh budheku. jadi setiap pagi saat ortu berangkat kerja, aku dititipkan ke rumah budhe. Sore hari setelah ortu pulang kerja aku diantar lagi. Biasanya sih tempat transitku di rumah Oma (nenek) di daerah Komo Dalam. Saat perjalanan baik pulang/pergi seringkali sepatuku hilang di jalan, jadi ga heran ortu sering beli sepatu buatku. Karena sering diasuh oleh Budhe akupun jadi sangat dekat dengan kakak sepupuku (anak budhe) yang dua-duanya laki-laki. Karena aku paling kecil di antara semua cucu Oma aku paling disayang deh hehehe... Maklum mamaku adalah anak paling kecil jadi aku cucu paling kecil deh. Sewaktu Opa masih hidup akupun dekat dengan beliau, sampai2 Opa meninggalkan tanda mata yang aku bawa sampai aku mati mungkin yaitu bekas sundutan rokok di dekat pipi. Mungkin saat itu opa sedang menggendongku dan tanpa sengaja rokok opa mengenai wajahku. Aku masih ingat saat Opa meninggal aku berusia 3 tahun dan merupakan kehilangan yang sangat besar.


Ada banyak orang yang ikut membesarkanku saat masih tinggal di Manado. Saat aku sudah mulai masuk Play Group setiap hari aku diantar oleh Kak Kres. Kakakku ini adalah keponakan Oma dan memang tinggal di rumah Oma saat itu. Jadi kak kres inilah yang mengantarku ke sekolah setiap pagi dan selalu menaruhku di atas pundaknya ketika berjalan, Karena rumah Oma agak tinggi, berbukit. Ada satu lagi kakak yang ikut mengasuhku ketika di rumah Oma yaitu Kak Uto. Hal yang paling aku ingat saat bersama kak uto adalah saat aku jatuh saat bermain di SMEA sebelah rumah Oma, aku dimandikan kak uto di atas tempat cuci piring. Saat itu aku ga berhenti menangis,luka-luka di kedua sikut dan lutut memang bikin aku menangis terus. Sampai sekarangpun luka itu masih membekas walaupun agak samar.


Masa sekolah Play Group yang kuingat adalah saat berenang di kolam sekolah, ikut menari saat natal dan bertemu dengan Sinterklas. Saat itu aku sudah mempunyai teman akrab orang Irian namanya Tia. Kebetulan papa kami berdua memang bekerja satu kantor, jadi secara langsung aku pun kenal dengannya. Dan di sekolah itu ada satu guru wanita yang cantik, aduhh aku lupa dengan nama guruku.. Saat itu ada film yang booming yaitu Isabela yang main Nia Zulkarnain dan lagunya sangat terkenal dinyanyikan oleh Ami Search. Nah guruku itu jadi penjual tiket di bioskop yang saat itu aku datangi.


Ada satu peristiwa yang masih aku ingat sampai saat ini yaitu saat Natal. Waktu itu aku sudah berdandan dengan baju bagus di rumah Oma karena tau akan ada Sinterklas yang datang ke rumah. Saat itu Budhe dan pakdheku banyak yang kumpul di rumah Oma. Nah datanglah Sinterklas, wooww.. ternyata sinterklas datang dengan Si Pit Hitam dan Badut. Sinterklas memiliki tubuh yang sangat tinggi, orang bule banget deh. Nah yang bikin takut ya si Pit Hitam dengan bawa karung dan sapu lidi, serta badut. Jadilah aku ketakutan dengan dua orang itu,mana mereka berdua duduk dekat denganku. Melihatku ketakutan jadilah pakdheku yang memangkuku saat bertemu sinterklas. Saat itu aku mendapat sebuah hadiah dari sinterklas. Senang bercampur ketakutan saat menerima hadiah itu. Ternyata setelah beberapa tahun kemudian barulah Mama cerita kalo yang mengundang sinterklas itu dan hadiah itu dari mama bukan dari sinterklas. Dasar anak kecil dulu mikirnya polos kalo hadiah itu dari sinterklas ehh ternyata dari mama tapi diberikan lewat sinterklas.


Banyak hal yang aku ingat saat masa kecilku di Manado, adapula motor Honda bebek 800 warna pink punya papa yang selalu mengantar kemana saja. Aku selalu memanggil papa ketika papa kerja di kantor karena dari rumah Oma kantor papa bersebelahan sehingga dari rumah Oma yang tinggi bisa melihat dan memanggil papa hehehe...


Oya satu lagi yang aku ingat, dulu sewaktu aku masih berumur kira-kira 2 tahun aku pernah dikriting sama budheku. Padahal rambutku lurus lho. Efek pengeritingan rambut ini ternyata berlanjut sampai aku SD, rambutku jadi keriting terus. Untungnya sekarang sudah kembali ke bentuk semula yakni lurus tapi agak sedikit berombak. Ga papalah yang penting lurus hehehe...


Berikutnya aku ceritakan masa kecilku di Bandung, Tegal sampai di Semarang... Lanjuttt...

Jumat, 24 April 2009

KEINDAHAN PULAU KARIMUNJAWA




Ini kesempatan pertama kali aku mengunjungi pulau Karimunjawa. Yang ada dalam bayangan pulau Karimunjawa hanyalah sekumpulan pulau-pulau kecil yang terletak di dekat Kabupaten Jepara.








ASAL-USUL

Nama Karimunjawa berasal dari cerita masyarakat jawa pada jaman kasunanan Muria "Kremun-kremun saka Jawa" berarti samar-samar dari Jawa. Dan memang kepulauan Karimunjawa hanya terlihat samar-samar saja dari daratan pulau Jawa terutama dari Jepara.

Kepulauan ini sudah ditetapkan sebagai Taman Nasional dengan nama Taman Nasional Karimunjawa, dengan luas 111.625 Ha meliputi 22 pulau. Pusat administratif Kepulauan Karimunjawa terlatk di pulau Karimunjawa, di pulau inilah terdapat kantor kecamatan. Pengelola dari taman nasional ini adalah Balai Taman Nasional Karimunjawa yang memiliki kantor pusat di Semarang - Jawa Tengah. Segala kegiatan penelitian yang akan diadakan di kepulauan Karimunjawa harus melalui badan ini dalam hal proses perijinan.



KONDISI UMUM




Kepulauan Karimunjawa terletak di laut Jawa tepatnya di utara Kab.Jepara. Jarak dari pelabuhan Kartini jepara kurang lebih 45 mill sedangkan dari pelabuhan Tanjung Mas Semarang kurang lebih 85 mill. Topografi dari kawasan ini berupa dataran rendah yang bergelombang, dengan ketinggian antara 0-506 m dpl.

Sumber mata air di kepulauan ini tidak tersebar secara merata dan. Sumber mata air dengan kualitas yang relatif baik berada di Pulau Karimunjawa, Kemujan, Parang dan Nyamuk. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan air yang diperlukan wisatawan atau penduduk sekitar diambil dari pulau-pulau tersebut. walaupun kualitas airnya tidak sebaik dengan yang ada di daratan pulau jawa, air tawar yang ada di pulau ini masih layak untuk dipergunakan.




PARIWISATA

*Akomodasi
Untuk dapat sampai ke pulau ini bisa ditempuh melalui 2 jalur yaitu jalur laut dan jalur udara. Untuk jalur laut bisa melalui Jepara dan Semarang. Dari Jepara menggunakan KMP Muria dengan lama perjalanan 6 jam. Kapal ini berangkat dari Jepara setiap Rabu dan Sabtu. Dari Karimun setiap Kamis dan Sabtu. Sedangkan dari Semarang menggunakan Kapal cepat Kartini dengan lama perjalanan 3 jam. Berangkat dari Semarang hari Sabtu dan Senin, dari Karimun pada hari Minggu dan Selasa. Pemberangkatan kapal tidak setiap hari,hanya pada hari-hari tertentu saja. Maka tidak heran pada hari keberangkatan kapal banyak disesaki oleh warga.

Pemilihan kapal sesuai dengan selera kita, jika ingin cepat sampai naiklah Kapal cepat Kartini namun dengan harga tiket Rp.100.000 lebih. Jika ingin menikmati perjalanan laut bisa naik Kapal Muria dengan harga yang lebih murah tentunya sekitar Rp.25.000, namun ada kelas VIP juga dengan harga yang tidak jauh berbeda. Fasilitas dan kenyamanan yang didapat tentu juga akan berbeda. Di Kapal Muria, penumpang bisa duduk, tidur dimana saja bahkan di lantai dibawah kursi pun bisa. Beda halnya dengan kapal Kartini dimana anda duduk dengan teratur, ruangan ber-AC dan tentu kenyamanan yang didapat.

Satu lagi alat transportasi menuju Kepulauan Karimunjawa yaitu pesawat terbang. Pesawat ini terbang dari Bandara Ahmad Yani Semarang menuju Bandara Dewandaru di Pulau Kemujan. Namun tidak semuanya bisa bebas menggunakan pesawat karena fasilitas ini dijual dengan sistem paket wisata yang dikelola oleh PT. Wisata Laut Nusa Permai (Kura-Kura Resort). Resort ini tertutup dan hanya bisa dinikmati sesuai dengan paket. Pada umumnya resort ini diminati oleh wisatawan asing dan domestik yang memiliki budget yang lebih.




*Penginapan


Untuk menikmati liburan disini tidak akan menguras isi kantong anda dalam hal penginapan karena penduduk di sana menyediakan fasilitas homestay. Jadi dengan budget minimal anda bisa memperoleh tempat penginapan yang nyaman. Terdapat banyak homestay khususnya di pulau karimunjawa, ada yang berharga mahasiswa maupun harga umum. Khusus mahasiswa pada umumnya dipatok tarif Rp. 50.000 untuk satu malam dan sudah termasuk makan.

Jika ingin menginap di tempat yang agak berbeda bisa dicoba menginap di penginapan apung. Penginapan ini akan memberikan kesan yang berbeda karena berada di laut, jadi sekeliling kamar kita adalah laut. Untuk dapat sampai ke penginapan ini disediakan kapal kayu oleh pemilik penginapan. Dengan bangunan yang terbuat dari kayu tentu akan bisa merasakan angin laut yang masuk melalui sela-sela kayu. Begitu keluar kamar yang dilihat hanyalah hamparan air laut dan kita bisa bermain-main dengan ikan, bisa memberi makan ikan. Tidak perlu khawatir dengan ketersediaan listrik dan air. Listrik akan dinyalakan menggunakan genset pada sore hingga pagi hari, sedangkan air diambil dari pulau karimunjawa. Ada beberapa tarif dalam penginapan apung ini,karena ada kamar yang dilengkapi dengan fasilitas AC. Untuk tarif kamar biasa dan harga mahasiswa Rp. 50.000 semalam. Cukup murah bukan? Ada satu hal lagi yang membedakan penginapan ini dengan penginapan di darat yaitu kita bisa melihat hiu dari dekat. Ya!!Hiu.. Karena terdapat kolam di dalam penginapan yang digunakan untuk penangkaran hiu, adapula bintang laut. Kita juga bisa turun ke dalam kolam untuk memberi makan hiu, tapi dengan diawasi oleh pengawas tentunya. Karena perlu kehati-hatian dalam memberi makan ikan hiu.




*Wisata Bahari

Kepulauan Karimunjawa terkenal dengan wisata baharinya. Disini banyak kegiatan yang bisa dilakukan seperti Diving (menyelam), Snorkling, memancing dll.. Yang paling terkenal disini adalah keindahan terumbu karangnya. Hampir seluruh gugusan pulau-pulau dikelilingi terumbu karang hingga kedalam 40 meter. Berbagai macam terumbu karang,ikan baik ikan konsumsi maupun ikan hias dan biota laut ada di dalamnya. Terdapat 12 titik penyelaman yang dikenal karena keindahan dan karakteristiknya yaitu Ezdir Reef di P.Cemara Besar, Antonys Point di P.Tengah, Indonor di Batu Lawang/Kemujan, Mylim Reef di P.Menjangan Kecil, Never Ending di Karang Kapal dll. Selain menyelam langsung kita dapat melihat keindahan terumbu karang melalui kapal khusus yang di bagian tengahnya terbuat dari kaca. Sehingga ketika tepat berada di atas terumbu karang kita bisa melihatnya secara langsung dari kapal. Jadi bagi anda yang tidak bisa menyelam tetapi tidak ingin melewatkan kesempatan melihat terumbu karang yang indah naik kapal kaca inilah solusinya.

Ya itulah sekilas tentang Kepulauan Karimunjawa yang pernah saya kunjungi, dan tentu ada keinginan untuk kembali ke sana lagi. Sepertinya pulau ini cocok untuk pasangan pengantin baru berbulan madu, daripada harus ke Bali atau luar negeri lebih baik coba kesini deh. Hehehe... promosi dikit. Mumpung masih alami nih tempatnya,dengan budget ga terlalu besar bisa menikmati keindahan alam yang belum dirusak oleh manusia.




MARI LINDUNGI LAUT KITA YANG INDAH INI....