Rabu, 06 Mei 2009

Tayangan Stasiun TV Bermasalah

Benar-benar memprihatinkan acara-acara yang ditayangkan oleh televisis saat ini. Program yang tidak masuk akal pun diatayangkan. Tanpa disadari program televisi sangat membodohi masyarakat dan sangat berbahaya jika ditonton oleh anak-anak tanpa didampingi orang tua.
Pertama, acara yang menjadi unggulan di hampir semua stasiun tv (kecuali metro tv dan tvone) yaitu sinetron. Coba lihat sinetron2 sekarang dengan sistem striping / tayang setiap hari, sinetron dengan cerita yang dipanjang-panjangkan dan entah akan berujung dimana. Contoh saja sinetron Cinta Fitri yang dibuat sampai session 3 dan mungkin menyusul session 4. Alur cerita, tokoh yang mungkin disukai oleh kaum ibu2 pada kenyataannya sangat2 berlebihan dalam setiap episodenya. Kejahatan tokoh antagonis yang seolah-olah tak pernah ketahuan dan tak kunjung menjadi orang baik penuh dengan berbagai intrik yang sebenarnya kadang di luar logika. Tokoh seperti ini yang dapat membuat semaikn bertele-telenya sinetron.
Ada lagi sinetron yang benar-benar diluar logika yaitu Tarzan Cilik yang tayang di RCTI setiap sore. Tayangan dengan tokoh utama anak kecil yaitu Baim sebenarnya bisa untuk ditonton oleh anak-anak namun pada kenyataannya cerita yang dihadirkan benar-benar diluar logika dan aneh. Diceritakan tarzan berteman dengan binatang dan binatang itu bisa dipanggil dengan teriakan khasnya untuk meminta bantuan. Memang baik maksudnya selain untuk mengenalkan binatang pada penonton anak2 tapi ada yang tidak masuk akal. Buaya berada di sekitar kolam renang rumah yang begitu bagus, semua orang tau bahwa buaya adalah binatang buas dan logikanya orang yang tau akan berbahayanya buaya tentu tidak akan menaruh buaya di tepi kolam di dalam rumahnya. Apalagi diceritakan buaya itu berenang ke kolam untuk memangsa salah satu tokoh. Bisa saja karena adegan itu tertanam dalam pikiran anak2 bahwa buaya ada di setiap tepi kolam anak2 akan menjadi ketakutan, dan itu tentunya sangat memprihatinkan jika itu terjadi. Lain halnya jika ditunjukkan melihat buaya di kebun binatang. Banyak sekali hal-hal yang ditampilkan di sinetron ini di luar logika tak hanya sekedar binatang2 di dalamnya tetapi juga pemeran pendamping seperti tokoh antagonisnya yang berusaha mencelakai tarzan. Sebaiknya sinetron anak2 bisa lebih diperhatikan cerita dan tokoh yang ada didalamnya. karena bagaimanpun juga sinetron anak2 seharusnya berisi tentang pendidikan bagi anak2 tanpa mengurangi esensi dari cerita.
Kedua, talkshow. Berbagai macam jenis talkshow yang diputar di televisi ada yang untuk menghibur ada pula yang berisi edukasi kepada masyarakat seperti menjelang pemilu ada debat, bincang2 tokoh dsb. Kita lihat dari sisi talkshow hiburan, talkshow yang banyak mendapat sorotan dari KPI yaitu Empat Mata / Bukan Empat Mata. Yang katanya sudah berubah (hanya nama saja) tetapi pada kenyataannya isi maupun formatnya sama saja. Tingkah laku Tukul pada bintang tamu perempuan benar2 sangat nggilani (kurang ajar/menjijikan). Cipika-cipiki, sentuh bagian tubuh bintang tamu, dan misalnya saat sedang ada lagu diminta untuk menari Tukul sengaja mendekatkan wajahnya ke bintang tamu dan tentu saja secara refleks menjauh. Benar-benar merendahkan kaum perempuan tingkah lakunya.
Ada juga talkshow yang baru saya lihat iklannya namun belum pernah saya tonton. acara yang dibawakan Anjasmara yang ditayangkan di tpi setiap sabtu-minggu sore. Dilihat dari iklannya saja acara itu penuh dengan emosi, teriakan. Entah bagaimana acara lengkapnya pasti akan lebih panas dari yang diiklankan. Untuk acara seperti itu sangat tidak pas ditayangkan pada sore hari dimana masih banyak anak2 yang menonton televisi, alangkah baiknya jika acara ini ditayangkan pada malam hari yang ditonton oleh orang dewasa.
Ketiga, reality show yang sekarang mewabah di stasiun2 tv. Dalam satu hari saja ada sekitar 2 reality show yang ditayangkan. Bahkan saat ini format yang digunakan pun semua sama. Dengan format presenter mendampingi klien untuk mencari target kesana kemari, presenter menceritakan apa yang terjadi saat bersama klien, emosi dari klien yang kadang berlebihan terkadang presenterpun ikut terbawa emosi. Dan satu hal yang mengganggu tak jarang masalah yang dihadapi klien terlalu dilebih-lebihkan / didramatisasi. Pada awalnya acara seperti ini menarik banyak perhatian namun semakin lama semakin tidak masuk akal. Kadang terlihat perilaku yang ditunjukkan oleh klien seolah-olah sudah terkonsep, sudah ada script yang harus dimainkan oleh pemain sehingga tingkah yang keluar tidak alami, kaku.
Mungkin ini sebagian acara yang menggangu di televisi dan tentunya masih banyak lagi acara yang tidak bermutu di televisi. Kalau dijabarkan pasti semakin panjang daftar keburukan acara tv.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar